Surga Surga Tempat Segala Nikmat

Surga Surga Tempat Segala Nikmat

Maaf, webtoon-nya belum tersedia!Mohon ditunggu update-nya, ya!

GAMBARAN KENIKMATAN SURGA.

Ini adalah sebagian dari gambaran kenikmatan surga, kenikmatan abadi yang ada padanya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kami, Anda dan semua kaum muslimin termasuk dari penghuninya. Sesungguhnya Dia Subhanahu wa Ta’ala Maha Pemberi lagi Maha Pemurah.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِ‍َٔايَٰتِنَا وَكَانُواْ مُسۡلِمِينَ ٦٩ ٱدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ أَنتُمۡ وَأَزۡوَٰجُكُمۡ تُحۡبَرُونَ ٧٠ يُطَافُ عَلَيۡهِم بِصِحَافٖ مِّن ذَهَبٖ وَأَكۡوَابٖۖ وَفِيهَا مَا تَشۡتَهِيهِ ٱلۡأَنفُسُ وَتَلَذُّ ٱلۡأَعۡيُنُۖ وَأَنتُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ ٧١ وَتِلۡكَ ٱلۡجَنَّةُ ٱلَّتِيٓ أُورِثۡتُمُوهَا بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ ٧٢ لَكُمۡ فِيهَا فَٰكِهَةٞ كَثِيرَةٞ مِّنۡهَا تَأۡكُلُونَ   [الزخرف: ٦٩،  ٧٣]

(Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan”.  Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya”.  Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan. Di dalam surga itu ada buah-buahan yang banyak untukmu yang sebahagiannya kamu makan. [Az-Zukhruf/43: 69-73].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٖ ٥١ فِي جَنَّٰتٖ وَعُيُونٖ ٥٢ يَلۡبَسُونَ مِن سُندُسٖ وَإِسۡتَبۡرَقٖ مُّتَقَٰبِلِينَ ٥٣ كَذَٰلِكَ وَزَوَّجۡنَٰهُم بِحُورٍ عِينٖ ٥٤ يَدۡعُونَ فِيهَا بِكُلِّ فَٰكِهَةٍ ءَامِنِينَ ٥٥ لَا يَذُوقُونَ فِيهَا ٱلۡمَوۡتَ إِلَّا ٱلۡمَوۡتَةَ ٱلۡأُولَىٰۖ وَوَقَىٰهُمۡ عَذَابَ ٱلۡجَحِيمِ [الدخان: ٥١،  ٥٦]

Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata air-mata air, mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal,(duduk) berhadap-hadapan, demikianlah.Dan Kami berikan kepada mereka bidadari. Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran), mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia.Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala memelihara mereka dari azab neraka. [Ad-Dukhaan/44: 51-56].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَجَزَىٰهُم بِمَا صَبَرُواْ جَنَّةٗ وَحَرِيرٗا ١٢ مُّتَّكِ‍ِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِۖ لَا يَرَوۡنَ فِيهَا شَمۡسٗا وَلَا زَمۡهَرِيرٗا ١٣ وَدَانِيَةً عَلَيۡهِمۡ ظِلَٰلُهَا وَذُلِّلَتۡ قُطُوفُهَا تَذۡلِيلٗا ١٤ وَيُطَافُ عَلَيۡهِم بِ‍َٔانِيَةٖ مِّن فِضَّةٖ وَأَكۡوَابٖ كَانَتۡ قَوَارِيرَا۠ ١٥ قَوَارِيرَاْ مِن فِضَّةٖ قَدَّرُوهَا تَقۡدِيرٗا ١٦ وَيُسۡقَوۡنَ فِيهَا كَأۡسٗا كَانَ مِزَاجُهَا زَنجَبِيلًا ١٧ عَيۡنٗا فِيهَا تُسَمَّىٰ سَلۡسَبِيلٗا ١٨ ۞وَيَطُوفُ عَلَيۡهِمۡ وِلۡدَٰنٞ مُّخَلَّدُونَ إِذَا رَأَيۡتَهُمۡ حَسِبۡتَهُمۡ لُؤۡلُؤٗا مَّنثُورٗا ١٩ وَإِذَا رَأَيۡتَ ثَمَّ رَأَيۡتَ نَعِيمٗا وَمُلۡكٗا كَبِيرًا ٢٠ عَٰلِيَهُمۡ ثِيَابُ سُندُسٍ خُضۡرٞ وَإِسۡتَبۡرَقٞۖ وَحُلُّوٓاْ أَسَاوِرَ مِن فِضَّةٖ وَسَقَىٰهُمۡ رَبُّهُمۡ شَرَابٗا طَهُورًا ٢١ إِنَّ هَٰذَا كَانَ لَكُمۡ جَزَآءٗ وَكَانَ سَعۡيُكُم مَّشۡكُورًا [الانسان: ١٢،  ٢٢]

Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera, di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak, dan piala-piala yang bening laksana kaca, (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya. Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Rabb memberikan kepada mereka minuman yang bersih. Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan). [Al-Insaan/76: 12-22].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلسَّٰبِقُونَ ١٠ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلۡمُقَرَّبُونَ ١١ فِي جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ ١٢ ثُلَّةٞ مِّنَ ٱلۡأَوَّلِينَ ١٣ وَقَلِيلٞ مِّنَ ٱلۡأٓخِرِينَ ١٤ عَلَىٰ سُرُرٖ مَّوۡضُونَةٖ ١٥ مُّتَّكِ‍ِٔينَ عَلَيۡهَا مُتَقَٰبِلِينَ ١٦ يَطُوفُ عَلَيۡهِمۡ وِلۡدَٰنٞ مُّخَلَّدُونَ ١٧ بِأَكۡوَابٖ وَأَبَارِيقَ وَكَأۡسٖ مِّن مَّعِينٖ ١٨ لَّا يُصَدَّعُونَ عَنۡهَا وَلَا يُنزِفُونَ ١٩ وَفَٰكِهَةٖ مِّمَّا يَتَخَيَّرُونَ ٢٠ وَلَحۡمِ طَيۡرٖ مِّمَّا يَشۡتَهُونَ ٢١ وَحُورٌ عِينٞ ٢٢ كَأَمۡثَٰلِ ٱللُّؤۡلُوِٕ ٱلۡمَكۡنُونِ ٢٣ جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٢٤ لَا يَسۡمَعُونَ فِيهَا لَغۡوٗا وَلَا تَأۡثِيمًا ٢٥ إِلَّا قِيلٗا سَلَٰمٗا سَلَٰمٗا [الواقعة: ١٠،  ٢٦]

Dan orang-orang yang paling dahulu beriman  Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala). Berada dalam surga-surga kenikmatan  Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada diatas dipan yang bertahtahkan emas dan permata, seraya bertelekan diatasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, Dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari mata air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk, dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan. Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa  akan tetapi mereka mendengar ucapan salam. (QS. [Al-Waqi’ah/56: 10-26].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَأَصۡحَٰبُ ٱلۡيَمِينِ مَآ أَصۡحَٰبُ ٱلۡيَمِينِ ٢٧ فِي سِدۡرٖ مَّخۡضُودٖ ٢٨ وَطَلۡحٖ مَّنضُودٖ ٢٩ وَظِلّٖ مَّمۡدُودٖ ٣٠ وَمَآءٖ مَّسۡكُوبٖ ٣١ وَفَٰكِهَةٖ كَثِيرَةٖ ٣٢ لَّا مَقۡطُوعَةٖ وَلَا مَمۡنُوعَةٖ ٣٣ وَفُرُشٖ مَّرۡفُوعَةٍ ٣٤ إِنَّآ أَنشَأۡنَٰهُنَّ إِنشَآءٗ ٣٥ فَجَعَلۡنَٰهُنَّ أَبۡكَارًا ٣٦ عُرُبًا أَتۡرَابٗا ٣٧ لِّأَصۡحَٰبِ ٱلۡيَمِينِ ٣٨ ثُلَّةٞ مِّنَ ٱلۡأَوَّلِينَ ٣٩ وَثُلَّةٞ مِّنَ ٱلۡأٓخِرِينَ [الواقعة: ٢٧،  ٤٠]

Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada diantara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusin-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, Yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya, dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya, (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan, (yaitu) segolongan besar dari orang-orang terdahulu, (dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.). [Al-Waqi’ah/56: 27-40].

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu mengatakan.

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «قَالَ اللهُ عَزّ وَجَلَّ: أَعْدَدْتُّ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِينَ مَا لا عَيْنٌ رَأَتْ، وَلا أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ». مصداق ذلك في كتاب الله {فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}. متفق عليه

Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Aku menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia. Kebenaran hal itu dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

فَلَا تَعۡلَمُ نَفۡسٞ مَّآ أُخۡفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعۡيُنٖ جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ [السجدة : ١٧]

Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. [As-Sajdah/32: 17].  Muttafaqun ‘alaih.[1]

Sebutan dan Pembicaraan Penghuni Surga. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَقَالُواْ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي صَدَقَنَا وَعۡدَهُۥ وَأَوۡرَثَنَا ٱلۡأَرۡضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ ٱلۡجَنَّةِ حَيۡثُ نَشَآءُۖ فَنِعۡمَ أَجۡرُ ٱلۡعَٰمِلِينَ [الزمر: ٧٣]

Dan mereka mengucapkan:”Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja kami kehendaki”. Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal. [Az-Zumar/39: 74].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

دَعۡوَىٰهُمۡ فِيهَا سُبۡحَٰنَكَ ٱللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمۡ فِيهَا سَلَٰمٞۚ وَءَاخِرُ دَعۡوَىٰهُمۡ أَنِ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ  [يونس : ١٠]

Do’a mereka di dalamnya ialah:”SubhanakAllahumma” dan salam penghormatan mereka ialah:”Salaam”. Dan penutup doa mereka ialah:”Alhamdulillaahi Rabbil’aalamin”. [Yunus/10: 10].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

لَا يَسۡمَعُونَ فِيهَا لَغۡوٗا وَلَا تَأۡثِيمًا ٢٥ إِلَّا قِيلٗا سَلَٰمٗا سَلَٰمٗا [الواقعة: ٢٥،  ٢٦]

Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa  akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.[Al-Waqi’ah/56: 25-26].

Ξ Salam Allah Kepada Penghuni Surga

[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي   (Ringkasan Fiqih Islam Bab :  Tauhid dan keimanan التوحيد والإيمان ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri  Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433] _______ Footnote [1]  Muttafaqun ‘alaih . HR. Bukhari No 3244 dan Muslim No 2824 dan ini adalah lafazhnya.

REZEKI elang tak akan ke musang, kalau jodoh tak akan ke mana. Itu kata orang. Tapi ada saja yang keseleo. Misalnya dalam soal Jodoh. Dengan diiming-iming akan dijodohkan dengan pejabat, akibatnya, 16 perempuan muda di kompleks perumahan Rajawali Sakti, Bandung, kena tangguk Oom Komariah, 33 tahun. Oom (baca: O-om), rupanya ligat mencium gelagat kebeletnya cewek-cewek itu untuk mendapatkan suami. Lalu, dengan gaya musang berbulu ayam, Si Oom menggarap mereka satu per satu. Santapan empuk bagi Oom, karena para cewek berusia 20-an itu hanyalah pembantu rumah tangga. Salah seorang korban, Icih, berasal dari Cilacap. Kejadiannya bermula pada suatu hari di bulan November 1985. Ketika berpapasan di jalan dengan Oom, Icih mengeluh sedang sakit gigi. Oom mengajaknya berobat kepada Mang Zarkasih di Padalarang. Pulang dari sana, Icih dikenalkan pada seorang anak muda. Marno namanya. Menurut Oom, Marno itu banyak duit. Maksudnya, kaya."Kamu akan hidup senang nanti. Dia ingin kawin sama kamu," bisik Oom. Antara percaya dan tidak Icih mendengarnya. Dan beberapa hari kemudian, datang sepucuk surat dari Marno, dibawa oleh Oom. Isinya: "Saya baru menemukan perempuan yang baik seperti kamu. Saya ingin sekali kawin sama kamu. Kalau kamu menolak, lebih baik saya bunuh diri ...." Perempuan mana yang tidak teler kena desiran "angin surga" begitu. Coba. Maka, ketika Oom sering minta uang, Icih main kasih saja tanpa pikir panjang lagi. Dia kira untuk persiapan nikah, memang pantas ada ongkos. Juga untuk Mang Zarkasih, yang diakui Oom sebagai ayahnya, dan katanya, dukun sakti pula. "Paling sedikit Oom minta Rp 15 ribu. Pokoknya, sampai sidang kemarin, saya sudah kena satu juta lebih," tutur Icih kepada Aji Abdul Gofar dari TEMPO, sesaat setelah Oom divonis 12 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Bandung, pertengahan April lalu. "Dengan terbongkarnya kasus ini, saya jadi plong," ujar Sumarno bukan Marno si perjaka yang tadi. Menurut Ketua RT di kompleks perumahan Rajawali itu, "Sudah lama Si Oom membuat pusing kami sebagai aparat kerukunan setempat." Pada 1970 Oom digerebek, gara-gara membawa seorang lelaki ke rumahnya. Kemudian mereka dinikahkan. Tapi setelah itu si lelaki kabur. Kedok Oom sebagai comblang petualang lama terungkap. Kendati sejumlah korbannya sudah merasa senasib sepenanggungan, toh mereka ngeri. Karena Oom menakut-nakuti mereka dengan mengancam akan meneluh dengan ajian Mang Zarkasih. Namun, lambat laun para bediende itu tak dapat menyembunyikan syak wasangka. Gara-garanya, hari baik yang dijanjikan selalu ditunda-tunda, sedang duit digaet terus. Tambahan lagi: semua surat yang mereka terima selalu melalui Oom. Pakai prangko tapi tanpa cap kantor pos. Mereka akhirnya sepakat mendatangi Mang Zarkasih -- yang memang tak punya hubungan apa-apa dengan Oom. Mamang Inilah kemudian yang menyarankan agar Si Oom diadukan ke polisi. Maka, pencatut "angin surga" itu, kini, boleh makan angin lain, di bui.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

REPUBLIKA.CO.ID,Oleh Syamsul Yakin

Bersumber dari Abu Hurairah, satu hari Nabi ditanya, “Siapakah wanita yang paling baik?” Nabi menjawab, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, menaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami, tentang diri dan hartanya yang menyebabkan  suami tidak suka."  (HR al-Nasai).

Hadits ini tampaknya jadi prasyarat untuk memperoleh kunci surga dari suami. Pertama, menyenangkan jika dilihat suami. Ini artinya istri harus dandan untuk suami. Namun di pihak lain, suami juga harus memberikan kesempatan bagi istri untuk dandan. Pesan Nabi, "Apabila kalian pulang dari bepergian di malam hari, maka janganlah kamu menemui istrimu hingga dia sempat mencukur bulu kemaluannya dan menyisir rambutnya yang kusut.” (HR Bukhari).

Pada zaman modern, agar istri menyenangkan jika dilihat, harus juga dianggarkan oleh suami biaya untuk mempertahankan dan merawat kecantikan. Asal saja harus terus diingatkan agar istri dandan hanya untuk suami. Allah berpesan, "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah." (QS  al-Ahzab/33: 33).

Kedua, untuk bisa meraih kunci surga dari suami, istri harus taat kepada suami. Batasan taat ini tentu harus ketat. Maksudnya taat kepada suami adalah tidak bermaksiat kepada Allah dan rasul-Nya. Jadi tidak ada taat kepada suami, apabila ketaatan tersebut bertentangan dengan Allah dan rasul-Nya. Apabila hal itu terjadi Allah dan rasul-Nya  malah akan memberi kunci neraka.

Nabi ingatkan, "Tidak ada ketaatan di dalam maksiat. Taat itu hanya dalam perkara yang makruf." (HR  Bukhari). Taat kepada suami landasannya karena besarnya hak suami terhadap istri. Nabi berpesan,  "Seandainya aku memerintahkan seseorang untuk sujud pada yang lain, maka tentu aku akan memerintahkan para wanita untuk sujud pada suaminya karena Allah telah menjadikan begitu besarnya hak suami yang menjadi kewajiban istri." (HR  Abu Daud).

Hadits berikut memperlihatkan ketaatan seorang istri kepada suami pararel dengan ketaatan istri kepada Allah dan rasul-Nya, "Apabila seorang istri melaksanakan shalat lima waktu, puasa Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka dikatakan kepadanya,   "Masuklah ke dalam surga dari pintu yang mana saja." (HR Ahmad). Tentu ini janji Nabi yang menggiurkan.

Ketiga, untuk dapat meraih kunci surga dari suami, istri harus menjaga harta suaminya. Harta suami adalah modal fundamental untuk membangun ekonomi keluarga yang dicari dengan susah payah. Oleh karena itu, istri harus menjaganya manakala suami pergi bekerja. Namun harta adalah cobaan, Allah berfirman, "Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanya sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah pahala yang besar." (QS  al-Anfal/8:  28).

Selain itu istri juga harus menjaga diri dan farajnya selagi sendiri di rumah. Allah berpesan, "Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada.” (QS al-Nisaa/4:  34). Sementara wanita salehah adalah perhiasan  terbaik, seperti sabda Nabi, "Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salehah." (HR  Muslim).

Sedang diterjemahkan, harap tunggu..

TEMPAT WISATA DI JEPARA, SURGA TERSEMBUNYI DI JAWA TENGAH

Banyak orang mengenal Kabupaten Jepara karena keberadaan Kepulauan Karimunjawa yang disebut sebagai salah satu "surga" bawah laut di Indonesia.

Kota Jepara sudah identik dengan keindahan alam di Kepulauan Karimunjawa. Gugusan yang terbentuk lebih dari 20 pulau kecil ini dikembangkan sebagai wisata taman laut dengan banyak spot menarik. Kamu bisa snorkeling untuk menyaksikan indahnya biota laut, singgah di penangkaran hiu, tracking ke hutan mangrove, mengunjungi banyak pantai sekaligus, wisata kuliner, hingga wisata religi.

Air Terjun Jurang Nganten terdiri dari tebing tegak dengan kucuran air cenderung tenang. Air terjun setinggi 50 meter ini bisa ditempuh dengan berkendara selama 40 menit dari pusat kota Jepara. Untuk menuju ke sana, kamu perlu trekking sekitar 500 meter dengan medan yang lumayan terjal. Tetapi begitu sampai di sana, gemericik air dan juga pepohonan yang asri bakal langsung menyambutmu. Apalagi suasananya tenang, karena belum banyak terjamah wisatawan.

Lokasi: Dukuh Turung, Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Di pinggir pantai ini berdiri Benteng Portugis yang sudah ada sejak 1923 dan menjadi cagar budaya yang dilindungi pemerintah. Selain ramai dikunjungi karena tampak gagah, banyak orang yang datang untuk berenang di pantai. Tepian pantainya tak berupa pasir, melainkan batuan dan tebing. Karena itu, banyak yang memanfaatkannya untuk memancing. Fasilitasnya sudah cukup lengkap, mulai dari kamar mandi hingga gazebo untuk bersantai. Lokasi: Jalan Benteng Portugis - Tayu KM 48, Donorejo, Banyumanis, Donorojo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Pulau seluas 19 hektare ini dikelilingi perairan dangkal yang sangat jernih dan dipenuhi terumbu karang. Keindahan yang ditawarkan pulau ini tak kalah dengan Karimunjawa, udara bersih serta lingkungannya yang asri jadi daya tarik utamanya. Beberapa aktivitas yang bisa kamu lakukan selain bersepeda antara lain snorkeling, berkemah, hingga wisata religi mengunjungi makam Syekh Abu Bakar Bin Yahya Ba'alawi. Lokasi: Ujungbatu, Jepara, Jawa Tengah.

Pantai Punuk Sapi juga populer disebut sebagai Pantai Lemah Abang yang berarti "pantai tanah merah". Dinamai demikian karena memang pantai ini dipenuhi gundukan hingga bukit dengan tanah berwarna merah yang sekilas bentuknya mirip punuk sapi. Pantai ini memiliki pasir berwarna hitam, tapi gak kalah cantik dibanding pantai-pantai berpasir putih. Terdapat hammock dan ayunan yang bisa kamu gunakan untuk bersantai, sekaligus berfoto dari atas ketinggian. Lokasi: Desa Balong, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Hutan Wisata Sreni atau Sreni Indah berada di kaki Gunung Muria dan merupakan hutan pinus dengan hawa sejuk. Meski termasuk hutan lindung, kawasan Hutan Wisata Sreni juga dikembangkan sebagai kawasan wisata. Terdapat instalasi unik untuk berfoto dan gardu pandang di atas pohon pinus yang bisa kamu nikmati. Selain itu, area seluas 110 hektare yang dikelola Perhutani itu juga kerap menjadi tempat berkemah yang menyenangkan. Lokasi: Desa Bategede Kecamatan Nalumsari, Jepara, Jawa Tengah.

Zaman dahulu, Gua Tritip merupakan tempat pertapaan seorang tokoh bernama Mbah Joyo Kusumo. Warga setempat menganggap tempat tersebut sebagai petilasannya. Di sekitar gua batu terdapat perahu kayu yang konon menjadi tempat pertapaan Mbah Joyo Kusumo. Meski demikian, kini Gua Tritip jauh dari kata seram, karena sudah dikelola dengan baik sebagai tempat wisata. Kamu bahkan bisa bersantai di gazebo atau gardu pandang yang dibangun di sana. Lokasi: Desa Uluwatu, Kecamatan Donorojo, Jepara, Jawa Tengah.

Pantai Pungkruk punya kemiripan dengan Pantai Jimbaran, Bali. Gak cuma menarik karena lautnya, kawasan ini merupakan tempat wisata kuliner terbesar di Jepara. Banyak rumah makan bergaya gazebo dan rumah apung berdiri di atas pantai berkarang ini. Menu yang disajikan pun beragam, seperti aneka olahan ikan laut hingga makanan khas Jepara. Lokasi: Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Desa ini punya hamparan sawah yang indah dengan latar gagahnya pegunungan. Salah satu spot yang jadi favorit pengunjung adalah Bukit Bejagan. Bukit ini memiliki rumah pohon yang menjorok langsung ke tebing, memungkinkan kamu menikmati pemandangan hutan dan bukit dari ketinggian. Lokasi: Dukuh Duplak, Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Air Terjun Setatah memang tidak terlalu tinggi, tapi punya karakteristik lebar dan bertingkat. Lingkungannya masih sangat asri dengan dikelilingi pepohonan serta area persawahan. Selain Air Terjun Setatah, kamu bisa menemukan banyak air terjun lainnya yang masih berada dalam area Batealit, seperti Kedung Cengger, Dong Paso, Kedung Bobot, dan sebagainya. Lokasi: Desa Batealit, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

https://www.idntimes.com/travel/destination/putriana-cahya/10-tempat-wisata-di-jepara-surga-tersembunyi-di-jawa-tengah/10/full

Alam Budaya, 1982 - 322 Seiten